Kamis, 29 Mei 2014

Merasa Gagal, Buruk dan Tidak Berguna

Gak perlu saya ceritakan secara detail, tapi yang udah dia lakuin, cukup membuat saya merasa gagal, buruk dan tidak berguna sebagai istri dan ibu.
2minggu ini anak saya terus2an bicara dan bertanya yang saya bingung harus jawab apa,
“bunda, kenapa ayah bilang gak pulang lagi?”
“bunda, ayah nanti kalo udah ada uang, pulang kesini kan?”
“bunda marahan sm ayah sih, mangkanya ayah gak mau pulang!”
“bunda gak boleh gt, ayah aku itu kan baik.. bunda jahat!”
“kakak kangen bgt bun sama ayah, kenapa ayah gak telvon2 aku?”
“bunda sayang gak sama ayah? Kenapa ayah gak disuruh pulang bun?”
“bunda, ayah gak perduli ya sama kakak? :’( “
“bunda, tante R*** itu siapa? Kenapa dia bawa ayah aku?”
“setiap hari kakak nungguin ayah, tp ayah gak dateng2 bun :( “

Cuma itu aja yg bolak balik ditanya anak aku, kalo dia bicara begitu sambil nangis, aku cuma bs nangis dalem hati, gak akan aku tunjukin ke dia kalo aku pun sedih, pedih bgt denger anak aku ngomong gitu.

Rasa yang aku rasain sekarang adalah perasaan kecewa dan sedih. Kenapa harus begini?
Demi menjaga nama baik keluarga mereka, kami yang harus menahan perasaan seperti ini.
Dampak kedepan untuk anak aku yang aku sendiri gak tau seperti apa, slalu jd kekhawatiran nomor satu.

Setiap rasa ini akan slalu aku ingat, untuk meyakinkan bahwa “Yang sanggup menghancurkan dan menyakiti kita adalah dia yang paling kita percaya dan paling kita sayang.”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar